ANALISIS SIMPANG TAK BERSINYAL PADA PERSIMPANGAN JALAN LELE, JALAN RAJAWALI IX DAN JALAN RAJAWALI KOTA PALANGKA RAYA

Penulis

  • Aria Hansen Universitas Kristen Palangka Raya
  • Tuah Satriadi Universitas Kristen Palangka Raya

Kata Kunci:

Simpang Tak Bersinyal, Volume lalu lintas, Kapasitas, Derajat Kejenuhan, Tundaan dan Peluang Antrian

Abstrak

Masalah lalu lintas sering kita jumpai di kota-kota besar, maupun kota-kota kecil. Contohnya di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah yaitu Kota Palangka Raya masalah kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas sering terjadi pada persimpangan jalan, khususnya pada persimpangan tidak bersinyal, persimpangan Jl..Lele, Rajawali IX dan Rajawali. Menganalisa kapasitas dan tingkat kinerja suatu persimpangan tidak bersinyal maka dilakukan pengambilan data dari lapangan, berupa data geometri simpang , jenis dan jumlah kendaraan yang melintas persimpangan setelah dikalikan dengan angka ekivalensi dari masing-masing kendaraan, sehingga diperoleh keseragaman dalam satuan mobil penumpang (SMP). Hasil analisa yang diperoleh, nilai kapasitas (C) dari persimpangan adalah 3827,16 smp/jam, sedangkan dari tiga hari pengamatan, nilai terbesar untuk volume lalu lintas yaitu 2633,20 smp/jam, derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,68, serta tundaan simpangan sebesar 11,5 det/smp pada hari senin pukul 06.30-07.30 WIB. Maka diperoleh kapasitas pada persimpangan masih layak untuk digunakan menampung volume lalu lintas, karena kapasitas simpangan masih lebih besar jika dibandingkan dengan volume lalu lintas. Maka dari itu dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk saat ini persimpangan JL. Lele, Rajawali IX, dan Rajawali Kota Palangka Raya, masih belum memerlukan rambu lalu lintas berupa sinyal.

Unduhan

Diterbitkan

2025-05-26

Cara Mengutip

Hansen, A., & Satriadi, T. (2025). ANALISIS SIMPANG TAK BERSINYAL PADA PERSIMPANGAN JALAN LELE, JALAN RAJAWALI IX DAN JALAN RAJAWALI KOTA PALANGKA RAYA. Huma Tabalien Jurnal (HTJ), 5(1), 9–19. Diambil dari https://htj.ukpr.ac.id/HTJ/article/view/53