ANALISIS PENGGUNAAN PASIR DARI DESA TALANGKAH PADA PEKERASAN LENTUR ASPHALT CONCRETE – WEARING COURSE (AC-WC) DENGAN METODE BINA MARGA

Abstract

Penggunaan pasir dari Desa Talangkah Kabupaten Katingan sebagai agregat halus pada campuran pekerasan lentur merupakan salah satu upaya dalam pemanfaatan sumber daya alam yang ada di Kalimantan khususnya Kalimantan Tengah. Dalam hal ini menjadi pertanyaan apakah material tersebut dapat memenuhi syarat untuk di gunakan sebagai agregat halus pada campuran pekerasan lentur Asphalt Concrete – Wearing Course dan bagaimana mutu campuran dengan material tersebut jika di tinjau dari hasil test Marshall.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode desain empiris secara eksperimen yaitu metode yang dilakukan dengan mengadakan kegiatan percobaan untuk mendapatkan data. Data tersebut diolah untuk dibandingkan dengan syarat-syarat speksifikasi Bina Marga. Dalam penelitian ini dilaksanakan didalam laboratorium. Dengan menggunakan pasir Desa Telangkah Kabupaten Katingan. Bahwa pasir dari Desa Talangkah Kabupaten Katingan dapat di gunakan sebagai agregat halus dalam pekerjaan kontruksi jalan pekerasan aspal sebagai (AC-WC) Aspal Concrete-Wearing Course. Dimana memenuhi spesifikasi sebagai agregat halus (AASHTO T -27-74). Bahwa agregat halus memiliki ukuran maksimum Saringan no 4 berat minimum 500 gram.

Dengan menggunakan pasir dari Desa Talangkah Kabupaten Katingan diketahui nilai marshall yang di katakan memenuhi jika sesuai dengan standar AASHTO T-245-90, yang di tentukan yaitu memiliki nilai minimum 250 kg/mm. Berikut adalah hasil tes marshal dari 5 varian kadar aspal 5%,5,5%,6%,6,5% dan 7%.. Di ketahui rata-rata nilai marshal dari 5% adalah 358,8 kg/mm, 5,5% adalah 332,8 kg/mm, 6% adalah 292,1 kg/mm, 6,5% adalah 244,2 kg/mm dan 7% adalah 173,48 kg/mm.